1. Jelaskan dan berikan contoh untuk
masing-masing jenis aturan yang digunakan dalam penulisan ilmiah, contohnya
Sistem Harvard, Sistem Harvard Modified, Sistem Vancouver, Sistem Abjad, dan
Sistem Nomor Unit
bibliografi, jelas sangat penting untuk tulisan ilmiah. Jika tidak
menyertakan daftar pustaka dalam karya tulis ilmiah, tentu tulisan kita
dianggap tidak memenuhi kriteria tulisan ilmiah.
Oleh karena itu, kami mencoba memberikan beberapa informasi cara penulisan Daftar Pustaka dari berbagai sumber agar memudahkan anda yang sedang mengerjakan tugas ilmiah baik menulis laporan, makalah, skripsi, thesis atau bahkan disertasi.
Ada banyak model penulisan daftar pustaka,setidaknya ada dua format penulisan daftar pustaka paling populer saat ini : APA (American Psychological Association) Style dan MLA (Modern Language Association) Style.
Oleh karena itu, kami mencoba memberikan beberapa informasi cara penulisan Daftar Pustaka dari berbagai sumber agar memudahkan anda yang sedang mengerjakan tugas ilmiah baik menulis laporan, makalah, skripsi, thesis atau bahkan disertasi.
Ada banyak model penulisan daftar pustaka,setidaknya ada dua format penulisan daftar pustaka paling populer saat ini : APA (American Psychological Association) Style dan MLA (Modern Language Association) Style.
Jelas kedua model penulisan tersebut sangat berbeda, umumnya APA digunakan pada karya ilmiah berkenaan dengan social sciences, sedangkan MLA digunakan pada karya ilmiah yang berhubungan dengan the liberal arts and humanities.
Dalam penulisan daftar pusaka, terdapat aturan-aturan penulisannya,
yaitu antara lain:
A.Harvard Style
1. Bibliografi mencakup semua
sumber berkonsultasi untuk latar belakang atau penelusuran lebih lanjut.
2. Daftar pustaka disusun
menurut abjad oleh penulis. Jika item tidak memiliki penulis, maka dikutip oleh
judul, dan termasuk dalam daftar alfabet menggunakan kata signifikan pertama
dari judul.
3. Jika daftar pustaka
memiliki lebih dari satu item dengan penulis yang sama, daftar kronologis item,
dimulai dengan publikasi awal.
4. Setiap referensi muncul
pada baris baru.
5. Tidak ada indentasi dari
referensi.
6. Tidak ada penomoran dari
referensi.
Contoh :
Al-Mudimigh, Abdullah 2007, ‘The
role and impact of business process management in enterprise system
implementation’, Business Process Management Journal, vol.
13, no. 6, pp. 866-884.
D. Gibson, Jerry, 2007, Multimedia Communication Directions and
Innovations, Academic Press, San Diego.
B.Vancouver Style
Sistem Vancouver menggunakan cara
penomoran (pemberikan angka) yang berurutan untuk menunjukkan rujukan pustaka
(sitasi). Dalam daftar pustaka, pemunculan sumber rujukan dilakukan secara
berurut menggunakan nomor sesuai kemunculannya sebagai sitasi dalam naskah
tulisan, sehingga memudahkan pembaca untuk menemukannya dibandingkan dengan
cara pengurutan secara alfabetis menggunakan nama penulis seperti dalam sistem
Harvard. Sistem ini beserta variasinya banyak digunakan di bidang kedokteran
dan kesehatan.
Contoh :
(1) Prabowo GJ, Priyanto E. New drugs
for acute respiratory distress syndrome due to avian virus. N Ind J Med.
2005;337:435-9.
(2) Grinspoon L, Bakalar JB.
Marijuana: the Forbidden Medicine. London: Yale Univ Pr; 1993.
(3) Feinberg TE, Farah MJ, editors.
Behavioural Neurology and Neuropsychology. Ed ke2. New York:
McGraw-Hill; 1997.
2. Temukan dan Deskripsi Ketentuan Penulisan
Artikel Ilmiah dalam Publikasi Jurnal Ilmiah !
Definisi Karya Ilmiah
Karya ilmiah atau tulisan ilmiah adalah karya
seorang ilmuan yang ingin mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni
yang diperolehnya melalui kepustakaan, kumpulan pengalaman, penelitian dan
pengetahuan orang lain
Disampaikan
dalam Pelatihan Karya Ilmiah yang diselenggarakan oleh BEM* Fakultas Tarbiyah
INISNU Jepara pada tanggal 10 April 2011 di Desa Jambu Alumni
Fakultas Syari’ah INISNU Jepara?Barat Mlonggo Jepara. sebelumnya.
Karya ilmiah merupakan pernyataan sikap ilmiah peneliti. Jadi, bukan sekedar
pertanggungjawaban peneliti dalam penggunaan sumber daya (uang, alat, bahan)
yang digunakan dalam penelitian. Untuk memenuhi standar ilmiah, sebuah karya
harus memenuhi beberapa kriteria, diantaranya adalah kriteria metodologis,
dalam hal ini karya ilmiah harus disusun dengan menggunakan metodologi ilmiah.
Brotowidjojo (1985:8-9) mengemukakan bahwa “karya ilmiah adalah karya ilmu
pengetahuan yang menyajikan fakta dan ditulis menurut metodologi penulisan yang
baik dan benar”. Dengan demikian, penggunaan metodologi yang benar menjadi
salah satu unsur terpenting dalam penyusunan karya ilmiah (Bambang Dwiloka dan
Rati Riana, 2005: 1-6).
Tahap
Penyusunan Karya Ilmiah
a. .Persiapan
1) Pemilihan
Topik/Masalah
2) Pembatasan
Topik dan Penentuan Judul
3) Pembuatan Kerangka Karya
(outline)
b. Pengumpulan Data
c. Pengorganisasian dan Pengonsepan
d. Pemeriksaan/Penyuntingan Konsep
e. Penyajian / penngetikan
Sistematika Karya Ilmiah
· Bagian
Awal
· Halaman
Sampul
· Daftar
Isi
· Daftar
Tabel dan Gambar (jika ada)
· Bagian
Inti
· Pendahuluan
· Latar
Belakang Penulisan Makalah
· Masalah
atau Topik Bahasan
· Tujuan
Penulisan Makalah
· Teks
Utama
· Penutup
· Bagian
Akhir
· Daftar
Rujukan
· Lampiran
Data
yang harus dicantumkan apabila kita mendapat sumber informasi yang berupa buku,
majalah ( ataupun media cetak lainnya) , Data yang harus dicantumkan adalah
informasi yang benar-benar tertulis dalam media itu, dan kita menggunakan judul
media cetak, nama pengarang/ penulis, tanggal diterbitkan informasi untuk
sebagai bahan referensi dalam penulisan ilmiah sebagai pertanggungjawaban kita
sebagai pemakai sumber informasi di daftar pustaka
SUMBER :
Soemanto,
Wasty, Pedoman Teknik Penulisan Skripsi (Karya Ilmiah), Jakarta: Bumi Aksara,
2005, Cet.
Share
0 komentar:
Posting Komentar