- Biaya Bahan BakuBiaya yang timbul karena adanya pemakaian bahan baku / bahan mentah dalam proses memproduksi barang/ produk
- BTKL ( Biaya Tenaga Kerja Langsung )Biaya yang timbul karena pemakaian tenaga kerja yang digunakan untuk mengolah/ memproduksi barang. Jadi, gaji untuk membayar tenaga kerja ini disebut Biaya Tenaga Kerja Langsung.
- BOP (Biaya Overhead Pabrik )Biaya yang timbul karena pemakaian fasilitas untuk mengolah barang berupa mesin,alat,tempat kerja dan kemudahan lainnya.Yang termasuk dalam BOP adalah :1. Bahan Penolong2. BTKTL ( Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung )
- Pembelian bahan baku Rp.4.000.000 dan bahan penolong 30% dari pembelian bahan baku.
- Ongkos angkut pembelian Rp. 180.000
- Potongan pembelian 4% dari pembelian bahan baku langsung
- Perusahaan menggaji 20 karyawan dengan gaji Rp. 400.000 perbulan dan seorang manajer sebesar Rp. 1000.000
- Perusahaan mengeluarkan biaya listrik Rp. 430.000, biaya penyusutan Rp 190.000, biaya asuransi pabrik rP 120.000, Biaya lain-lain sebesar Rp.285.000
- Biaya Admin dan umum sebesar Rp 850.000, biaya pemasaran Rp. 750.000
- pajak sebesar 10%
- 3% dari penjualan adalah potongan penjualan.
Persediaan ( inventory)
|
awal
|
akhir
|
Bahan Baku | Rp 480.000 | Rp. 220.000 |
Barang dalam proses | Rp. 440.000 | Rp. 530.000 |
Barang Jadi | Rp. 670.000 | Rp. 430.000 |
- Hitung besar biaya bahan baku !
- Hitung biaya overhead pabrik !
- Hitung biaya Produksi !
- Hitung Harga pokok produksi !
- Hitung Harga Pokok Penjualan !
- Hitung Laporan Rugi Laba !
- Menghitung besarnya biaya bahan baku :
- Menghitung Biaya Overhead Pabrik
- Bahan Penolong Rp. 1.200.000
- BTKL Rp. 1.000.000
- Biaya Listrik Pabrik Rp. 430.000
- Biaya Asuransi Rp. 120.000
- Biaya Depresiasi Rp. 190.000
- Biaya lain-lain Rp. 285.000+Biaya Overhead Pabrik Rp. 3.225.000
- Menghitung Biaya Produksi
- Biaya Bahan Baku Langsung Rp. 4.280.000
- Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp. 8.000.000
- BOP Rp. 3.225.000+
- Dalam mencari Biaya Produksi, Biaya Tenaga Kerja Langsung (BTKL) didapat dari 20 orang karyawan dengan gaji perbulan Rp. 400.000 , jadi ( 20 x 400.000 = 8.000.000) Karena karyawan secara langsung ikut memproduksi bahan baku, jadi tenaga mereka diklasifikasikan sebagai BTKL.
- Menghitung Besarnya Harga Pokok Produksi
- Persediaan BDP awal Rp. 440.000
- Biaya Produksi Rp. 15.505.000+
- Barang Dalam Proses Rp. 15.945.000
- Persediaan BDP akhir Rp. (530.000)
- Harga Pokok Produksi Rp. 15.415.000
- Kayanya gak ada yang perlu dijelasin dalam menghitung HP Produksi karena nilai persediaan BDP sudah diketahui diatas..
- Menghitung besarnya Harga Pokok Penjualan
- Barang jadi awal Rp. 670.000
- HP Produksi Rp. 15.415.000+
- Barang tersedia utk dijual Rp. 16.085.000
- Persediaan barang jadi akhir Rp. (430.000)
- HP Penjualan Rp. 15.655.000
- Laporan R/L
- Penjualan Rp. 60.000.000
- potongan penjualan Rp. (1.800.000)
- Penjualan Bersih Rp. 58.200.000
- HP Penjualan Rp. (15.655.000)
- Laba Kotor Rp. 42.545.000
- Beban Usaha:
- Beban pemasaran Rp. 750.000
- Biaya adm dan umum Rp.850.000+Jumlah Beban Usaha Rp. (1.600.000)
- LABA SEBELUM PAJAK Rp. 40.945.000
- Pajak Rp. (4.094.500)
- LABA BERSIH SETELAH PAJAK Rp. 36.850.000
- ini dia klimaks dari entri ini. LAPORAN RUGI LABA. Bila kalian bingung dapat darimana aja jumlah nominal diatas, saya akan beritahu perhitungannya.. Penjualan sebesar 60.000.000 didapat dari ( 400 produk x Rp. 150.000 / unit), sedangkan potongan penjulan sebesar 1.800.000 didapat dari 3% dari penjualan, ( 3% x 60.000.000), dan pajak sebesar Rp. 4.094.500 didapat dari (10% x laba sebelum pajak)
biaya bahan baku itu sama dengan bahan baku yang digunakan ya??