3 METODE EKSPERIMEN
Desain sebuah eksperimen merupakan
langkah-langkah lengkap yang diambil sebelum eksperimen dilakukan agar data
yang semestinya diperlukan dapat diperoleh sehingga analisis menjadi obyektif.
Variabel bebas dijadikan sebagai variabel eksperimen, variabel penyebab atau
variabel perlakuan yang karakteristiknya diyakini dapat menghasilkan perbedaan.
Sedangkan variabel terikat atau variabel akibat merupakan hasil suatu
penelitian. Dikatakan terikat karena tergantung atas variabel bebas.
Menurut Sudjana (1980),
prinsip dasar dalam desain ini adalah replikasi, randomisasi, dan kontrol
lokal,
a)
Replikasi merupakan pengulangan eksperimen agar menghasilkan taksiran yang
lebih baik.
b)
Randomisasi memungkinkan peneliti untuk melanjutkan langkah-langkah
berikutnya dengan soal independensi
sebagai suatu kenyataan, ini berarti pengacakan tidak menjamin terjadinya
independensi melainkan hanya memperkecil korelasi antar pegamatan
c)
Kontrol Lokal merupakan langkah-langkah yang berbentuk penyeimbangan,
pengkotakan,atau pemblokan dan pengelompokan unit-unit eksperimen yang
digunakan dalam desain.
Akhirnya, Ary
(1972) meringkas konsep eksperimentasi ke dalam 3 karakteristik, bahwa :
1)
Variabel bebas adalah
variabel yang dimanipulasi
2)
Semua variabel, kecuali
variabel terikat , adalah konstan
3)
Pengaruh pemanipulasian
variabel bebas atas variabel terikat dapat diamati atau diukur.
Menurut Solso &
MacLin (2002), penelitian eksperimen adalah suatu penelitian yang di dalamnya
ditemukan minimal satu variabel yang dimanipulasi untuk mempelajari hubungan
sebab-akibat. Oleh karena itu, penelitian eksperimen erat kaitanya dalam
menguji suatu hipotesis dalam rangka mencari pengaruh, hubungan, maupun
perbedaan perubahan terhadap kelompok yang dikenakan perlakuan.
Karakteristik Penelitian Eksperimen
Danim (2002) menyebutkan beberapa karakteristik penelitian
eksperimen, yaitu :
a)
Variabel-variabel
penelitian dan kondisi eksperimen diatur secara tertib ketat (rigorous
management), baik dengan menetapkan kontrol, memanipulasi langsung, maupun
random (acak).
b)
Adanya kelompok kontrol sebagai data dasar (base
line) untuk dibandingkan dengan kelompok eksperimen.
c)
Penelitian ini memusatkan diri pada pengontrolan
variansi, untuk memaksimalkan variansi variabel yang berkaitan dengan hipotesis
penelitian, meminimalkan variansi variabel pengganggu yang mungkin mempengaruhi
hasil eksperimen, tetapi tidak menjadi tujuan penelitian. Di samping itu,
penelitian ini meminimalkan variansi kekeliruan, termasuk kekeliruan
pengukuran. Untuk itu, sebaiknya pemilihan dan penentuan subjek, serta
penempatan subjek dalarn kelompok-kelompok dilakukan secara acak.
d)
Validitas internal (internal validity) mutlak
diperlukan pada rancangan penelitian eksperimen, untuk mengetahui apakah
manipulasi eksperimen yang dilakukan pada saat studi ini memang benar-benar
menimbulkan perbedaan.
e)
Validitas eksternalnya (external validity)
berkaitan dengan bagaimana kerepresentatifan penemuan penelitian dan berkaitan
pula dengan menggeneralisasikan pada kondisi yang sama.
f)
Semua variabel penting diusahakan konstan,
kecuali variabel perlakuan yang secara sengaja dimanipulasikan atau dibiarkan
bervariasi.
Menurut Sukardi, (2003) pada umumnya, penelitian eksperimental
dilakukan dengan menempuh langkah-langkah seperti berikut :
a)
Melakukan kajian secara
induktif yang berkait erat dengan permasalahan yang hendak dipecahkan.
b)
Mengidentifikasi dan mendefinisikan masalah.
c)
Melakukan studi literatur dan beberapa sumber
yang relevan, memformulasikan hipotesis penelitian, menentukan variabel, dan
merumuskan definisi operasional dan definisi istilah.
d)
Membuat rencana penelitian yang didalamnya
mencakup kegiatan:
·
Mengidentifikasi variabel
luar yang tidak diperlukan, tetapi memungkinkan terjadinya kontaminasi proses
eksperimen.
·
Menentukan cara mengontrol.
·
Memilih rancangan penelitian yang tepat.
·
Menentukan populasi, memilih sampel (contoh)
yang mewakili serta memilih sejumlah subjek penelitian.
·
Membagi subjek dalam kelompok kontrol maupun
kelompok eksperimen.
·
Membuat instrumen, memvalidasi instrumen dan
melakukan studi pendahuluan agar diperoleh instrumen yang memenuhi persyaratan
untuk mengambil data yang diperlukan.
·
Mengidentifikasi prosedur pengumpulan data. dan
menentukan hipotesis.
Ø
Melaksanakan eksperimen.
Ø
Mengumpulkan data kasar dan proses eksperimen.
Ø
Mengorganisasikan dan mendeskripsikan data
sesuai dengan variabel yang telah ditentukan.
Ø
Menganalisis data dan melakukan tes signifikansi
dengan teknik statistika yang relevan untuk menentukan tahap signifikasi
hasilnya.
Ø
Menginterpretasikan basil, perumusan kesimpulan,
pembahasan, dan pembuatan laporan.
Menurut
Prof. Dr. Sugiyono dalam bukunya “Metode Penelitian Pendidikan” tahun 2010,
beliau membagi desain penelitian ekperimen kedalam 3 bentuk yakni pre-experimental
design, true experimental design, dan quasy experimental design.
1.
Pre-experimental design
Desain ini dikatakan sebagai
pre-experimental design karena belum merupakan eksperimen sungguh-sungguh
karena masih terdapat variabel luar yang ikut berpengaruh terhadap terbentuknya
variabel dependen. Rancangan ini berguna untuk mendapatkan informasi awal
terhadap pertanyaan yang ada dalam penelitian. Bentuk Pre- Experimental Designs
ini ada beberapa macam antara lain :
a)
One – Shoot Case Study
(Studi Kasus Satu Tembakan)
Dimana dalam desain penelitian ini
terdapat suatu kelompok diberi treatment (perlakuan) dan selanjutnya
diobservasi hasilnya (treatment adalah sebagai variabel independen dan hasil
adalah sebagai variabel dependen). Dalam eksperimen ini subjek disajikan dengan
beberapa jenis perlakuan lalu diukur hasilnya.
b)
One – Group Pretest-Posttest Design
(Satu Kelompok Prates-Postes)
Kalau pada desain “a” tidak ada
pretest, maka pada desain ini terdapat pretest sebelum diberi perlakuan. Dengan
demikian hasil perlakuan dapat diketahui lebih akurat, karena dapat
membandingkan dengan keadaan sebelum diberi perlakuan.
c)
Intact-Group
Comparison
Pada desain ini terdapat satu kelompok
yang digunakan untuk penelitian, tetapi dibagi dua yaitu; setengah kelompok
untuk eksperimen (yang diberi perlakuan) dan setengah untuk kelompok kontrol
(yang tidak diberi perlakuan).
2. True
Experimental Design
Dikatakan
true experimental (eksperimen yang sebenarnya/betul-betul) karena dalam desain
ini peneliti dapat mengontrol semua variabel luar yang mempengaruhi jalannya
eksperimen. Dengan demikian validitas internal (kualitas pelaksanaan rancangan
penelitian) dapat menjadi tinggi. Ciri utama dari true experimental adalah
bahwa, sampel yang digunakan untuk eksperimen maupun sebagai kelompok kontrol
diambil secara random (acak) dari populasi tertentu. Jadi cirinya adalah adanya
kelompok kontrol dan sampel yang dipilih secara random. Desain true experimental
terbagi atas :
a)
Posstest-Only Control
Design
Dalam desain ini terdapat dua kelompok
yang masing-masing dipilih secara random (R). Kelompok pertama diberi perlakuan
(X) dan kelompok lain tidak. Kelompok yang diberi perlakuan disebut kelompok
eksperimen dan kelompok yang tidak diberi perlakuan disebut kelompok kontrol.
b)
Pretest-Posttest Control Group Design.
Dalam desain ini terdapat dua kelompok
yang dipilih secara acak/random, kemudian diberi pretest untuk mengetahui
keadaan awal adakah perbedaan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
c)
The Solomon
Four-Group Design.
Dalam desain ini, dimana salah satu
dari empat kelompok dipilih secara random. Dua kelompok diberi pratest dan dua
kelompok tidak. Kemudian satu dari kelompok pratest dan satu dari kelompok
nonpratest diberi perlakuan eksperimen, setelah itu keempat kelompok ini diberi
posttest.
3. Quasi
Experimental Design
Bentuk desain eksperimen ini merupakan
pengembangan dari true experimental design, yang sulit dilaksanakan. Desain ini
mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk
mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen.
Walaupun demikian, desain ini lebih baik dari pre-experimental design. Quasi
Experimental Design digunakan karena pada kenyataannya sulit medapatkan
kelompok kontrol yang digunakan untuk penelitian. Dalam suatu kegiatan
administrasi atau manajemen misalnya, sering tidak mungkin menggunakan sebagian
para karyawannya untuk eksperimen dan sebagian tidak. Sebagian menggunakan prosedur
kerja baru yang lain tidak. Oleh karena itu, untuk mengatasi kesulitan dalam
menentukan kelompok kontrol dalam penelitian, maka dikembangkan desain Quasi
Experimental. Desain eksperimen model ini diantarnya sebagai berikut:
a)
Time Series Design
Dalam desain ini kelompok yang
digunakan untuk penelitian tidak dapat dipilih secara random. Sebelum diberi
perlakuan, kelompok diberi pretest sampai empat kali dengan maksud untuk
mengetahui kestabilan dan kejelasan keadaan kelompok sebelum diberi perlakuan. Bila
hasil pretest selama empat kali ternyata nilainya berbeda-beda, berarti
kelompok tersebut keadaannya labil, tidak menentu, dan tidak konsisten. Setelah
kestabilan keadaan kelompok dapay diketahui dengan jelas, maka baru diberi
treatment/perlakuan. Desain penelitian ini hanya menggunakan satu kelompok
saja, sehingga tidak memerlukan kelompok kontrol.
b)
Nonequivalent Control
Group Design
Desain ini hampir sama dengan
pretest-posttest control group design, hanya pada desain ini kelompok
eksperimen maupun kelompok kontrol tidak dipilih secara random. Dalam desain
ini, baik kelompok eksperimental maupun kelompok kontrol dibandingkan, kendati
kelompok tersebut dipilih dan ditempatkan tanpa melalui random. Dua kelompok
yang ada diberi pretes, kemudian diberikan perlakuan, dan terakhir diberikan
postes.
c)
Conterbalanced Design
Desain ini semua kelompok menerima
semua perlakuan, hanya dalam urutan perlakuan yang berbeda-beda, dan dilakukan
secara random.
SUMBER MAKALAH :
RISET AKUNTANSI
METODE DAN DESAIN RISET
3 EB 11
Disusun
Oleh :
1.
Abdurahman Sutrisno ( 20211039 )
2.
Indra Surya (
23211611 )
3.
M. Fahli Riza (
24211811 )
4.
M. Widodo (
24211721 )
5.
Resi Sekundra (
25211986 )
6.
Rahmat Rizki (
25211792 )
7.
Sebastian (
28211251 )
8.
Yoga De’ Aria Nugroho ( 27211521 )
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS GUNADARMA
DEPOK
2014
Share
0 komentar:
Posting Komentar